Alasan Kenapa Kamar Hotel Di Indonesia Tidak Pernah Menyediakan Guling? Ini Faktanya

10:30:00 AM

Bagi sebagian orang hal ini menjadi yang gak terlalu membingungkan. Pernah gak kamu berpikir mengapa saat menginap di hotel, mereka gak menyediakan guling? Biasanya kalau ngomongin masalah kamar tidur, memang seharusnya sepaket sih ya ada kasur, bantal dan guling. Lalu, kenapa di kamar hotel gak ada guling ya? Simak ulasannya di bawah ini ...

beberapa hotel di Indonesia tidak menyediakan guling di kamar
Jaman dahulu hanya orang kalangan priyayi yang memiliki guling tetapi, sekarang guling pastinya sangat akrab bagi masyarakat Indonesia. Hampir sekali jarang terjadi di atas kasur masyarakat Indonesia tidak ada guling. Tapi, tahukah kamu dari mana asal usul dan sejarah adanya guling di Indonesia? Ayoo kita cari tahu

Dalam novel Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta Toer. Diceritakan, konon katanya guling cuma ditemukan di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan peristiwa penjajahan Belanda di Indonesia.

Awalnya, ketika orang-orang Belanda dan Eropa lainnya datang ke Hindia, mereka tidak membawa serta pacar atau istri-istrinya. Sebagai penggantinya mereka memenuhi hasrat seksualnya dengan cara menggundik.

Tapi, orang Belanda terkenal sangat pelit dari bangsa manapun yang pernah menjajah bangsa lain. Orang Belanda ingin pulang ke negerinya sebagai orang berada. Maka banyak juga yang tidak mau menggundik. Sebagai pengganti gundik mereka membuat guling (gundik yang tidak bisa kentut) yang selalu setia menemaninya sepanjang malam, tentu tanpa bayaran.

Guling juga tidak pernah ditemukan dalam sastra Jawa lama maupun sastra Melayu. Gundik memang bikinan Belanda tulen, yang biasa disebut penjajah itu dengan sebutan Dutch Wife ( istri Belanda ) yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut guling.

Yang lebih mengagetkan lagi adalah bahwa orang pertama yang memberi nama guling sebagai Dutch Wife adalah Raffles, Letnan Gubernur Jenderal Hindia.
bantal dan guling
Dalam sejarahnya, guling lahir dalam kebudayaan Indisch abad ke-18 atau 19, percampuran antara kebudayaan Eropa, Indonesia, dan China. Kebudayaan ini kemudian menjadi gaya hidup golongan atas.

Makanya kalo kamu menginap di hotel jangan emosi karena hotel itu kan mengikuti kebudayaan Eropa yang tidak hanya di Belanda, kan yang punya guling cuma orang Belanda. hehe

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Blog berisi tentang berbagai informasi menarik yang perlu kamu tahu,, Ayoo kita berbagi,,